Ustadz Hasan Al-Jaizy: Fakta Menarik Sarung

(1) Dari semua merek sarung terkemuka, sarung Wadimor dari PT Sukorintex adalah yang paling banyak ragam motifnya dan jika ditinjau dari sisi harga, adalah yang paling banyak merakyat (baca: murah). Dan banyak motif unik namun murah yang menguntungkan kalangan awam, sehingga ini menjadi salah satu faktor melejitnya Wadimor belakangan ini.



(2) Klaim subjektif sebagian pihak: merek sarung paling terkesan elegan adalah Gajah Duduk, paling terkesan variatif dan kreatif adalah Wadimor, paling terkesan ternama dan disegani adalah Atlas (apalagi BHS), paling terkesan halus untuk harga murah adalah Mangga, dan paling berkesan adalah yang dikasih secara gratis.

(3) Tahun ini, Sukorintex menelurkan sub-merek atau motif terbaru, yaitu Motif Pokemon (PKM).

(4) Sarung Atlas yang paling laris adalah Atlas Favorit 500 dengan kerapatan 4250 benang. Disebabkan ia yang termurah dan merakyat. AF cuma punya tiga motif: Kombinasi Kotak (ini standar dan mayoritas), Gerimis (jarang) dan Polos (jarang). AF tidak akan pernah habis karena Behaestex selalu produksi model ini karena minat pasar.

(5) Atlas punya beberapa sub merek andalan untuk rakyat kelas menengah ke bawah, yaitu: Favorit 500 atau Legenda (4250 benang), kemudian Idaman 525 (4500) dan teratas: Idola 550. Yang terbaik tentu Idola. Didominasi motif kombinasi kotak. Tapi Idaman punya motif lain, yaitu Idaman Dobby dan juga Idaman Songket 575. Idaman Songket jarang ada karena sedikit produksinya.

(6) Sub merek Wadimor yang paling laku adalah Motif Bali juga Bali Moon.

(7) Saya kurang suka dengan sarung Gajah Duduk.

(8) Kalau Anda pernah menemukan sarung merek Rubat, atau Daulat, atau Yaqut, atau Nafiri, atau Baginda, ketahuilah semua itu pada hakekatnya sama saja dengan Atlas. Semua produk Behaestex. Bau hasil pabriknya juga sama. Coba saja Anda cium satu-satu pas di toko. Baunya sama. Kalau mau bau yang tidak seperti itu, silakan endus lem Glukol. Sekalian mengenang masa muda.

(9) Atlas sebenarnya menang nama. Harganya dijaga sehingga terkesan lebih mahal daripada selainnya.

(10) Ada sarung bagus berupa songket atau semisalnya dengan merek Hagi. Tapi kalah nama karena pemasarannya tidak sebagus Mangga, Atlas, GD, apalagi Wadimor.

(11) Lebaran kemarin, sebenarnya sarung paling laku dan dicari adalah Wadimor. Sebabnya: marketing yang ditekan habis-habisan. Atlas saja hampir kalah. Atlas hanya menang disebabkan 4 hal: (1) berstatus pemain lama, (2) tulisan "sejak 1953", (3) para fanatik yang sudah kadung cocok dengannya, dan tentu saja (4) figur Deddy Mizwar.

(12) Sarung BHS versi Mercerized atau awam menyebutnya BHS Mesres bukan dari sutra sesungguhnya. Adapun versi mewah yang biasanya di atas 1 juta harganya, masih bersyubhat. Belum jelas status benang sutranya.

(13) Sarung merek Sapphire lebih membidik pasar ekspor ke dunia Internasional. Mereka kurang fokus di pasar nasional. Sekalipun begitu, mereka tetap laku di Indonesia, meski tidak selaris para pesaingnya.

(14) Untuk sarung songket, jangan cuci pakai mesin cuci. Kalau jarang dipakai, baiknya tidak usah dicuci. Atau baiknya tidak usah dipakai sekalian. Kasih ke saudara atau faqir miskin atau imam atau kyai setempat.

(15) Sarung Samarinda yang harganya puluhan ribu, adalah sarung samarinda versi KW. Dia hanya sarung cetak print. Walau terkesan glamor dan tidak bisa ditekuk, tapi nuansanya panas. Tidak cocok dipakai di padang pasir atau saat sedang debat di media sosial.

(16) Jangan beli sarung di Z****a karena harganya cuma pas buat turis bule atau orang Arab yang tidak mengerti harga pasar. Sarung Atlas Favorit yang harga standar cuma 60.000 saja dibandrol 149.000.

(17) Situs belanja online keroyokan yang paling lengkap soal sarung adalah Bukalapak. Dari sarung termahal versi BHS, Ketjubung, sampai sarung termurah yang lebih cocok buat dijadikan kain pel: ada!

(18) Kalau mau beli sarung songket produksi Behaestex, cukup beli Atlas Songket 770 atau Atlas Songket Spesial 790 atau Baginda Songket. Harga pasarnya: Songket 770 sekitar 130.000, Songket 790 sekitar 140.000, begitu juga dengan Baginda Songket. Kalau mau lebih tinggi lagi, silakan beli Atlas Super Songket, harga bisa sampai 190.000. Atau sekalian Atlas Jacquard Songket, bisa sampai 200.000. Kalau mau lebih tinggi lagi, ada BHS dengan banyak ragam. Tapi saya sarankan mending uangnya buat bayar kontrakan saja, atau buat ajak keluarga ke Sea World.

(19) Dahulu, seluruh tempelan cap Atlas ada di saluran bawah belakang sarung. Sekarang, semua cap tersebut ada di samping kanan, supaya jemaah belakang saat shalat tidak membacanya. Tapi untuk sarung-sarung Atlas Songket, tulisan Atlas diukir secara permanen di bagian salur.

(20) Sarung Rubat ada beragam macam. Dahulu, iklannya ada. Dengan Deddy Mizwar. Sekarang sudah tidak beriklan sepertinya. Makanya, tidak begitu laku lagi. Tapi masih punya nama. Macam sarung Rubat: Original (kombinasi kotak) selevel Atlas Favorit dan Legenda, kemudian Super (kombinasi kotak) selevel Atlas Elegant yang sudah wafat itu, kemudian Serat Kayu yang sama saja dengan Atlas Serat Kayu 795 tapi lebih murah sedikit, juga Rubat Songket dan Songket Spesial. Tapi sudah jarang di pasaran. Sekalipun begitu, tidak sedikit mall menjual Rubat di momentum Ramadhan disebabkan masih punya nama.

(21) Urusan marketing dan inovasi, Wadimor jelas menang. Tapi untuk kualitas ketahanan, keawetan, sepertinya Atlas, GD dan Mangga lebih baik.

(22) Sarung bisa beragam fungsi, buat shalat, buat main ninja-ninjaan, buat jadi pecut memukul orang, buat selimut dan buat hadiah buat calon mertua juga bisa.

Sekian dulu Fun Fact berkaitan dengan sarung. Semoga bisa dilanjutkan kapan-kapan lagi

Sumber: https://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/1277544878953561

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Betta Quran: Mulhaqot Mad Thabi'i - Mad Thabi'i Harfi

Catatan Tajwid: Jangan Salah Membaca Basmalah