Ahok, Donald Trump Dan Alhamdulillah Khair

Donald Trump memenangkan Pemilu Presiden Amerika Serikat tahun ini. Sementara di Jakarta umat Islam khawatir Ahok kembali terpilih menjadi gubernur Jakarta. Keduanya memiliki persamaan yakni kepribadiannya yang provokatif, menyerang dan menyakiti umat Islam.




Timbul kekhawatiran apa yang akan terjadi dengan umat muslim Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump. Dan apa yang akan terjadi dengan umat Islam Jakarta bila Ahok kembali memimpin Jakarta.

Wajar bila rasa takut atau marah hadir di hati umat Islam menghadapi masa depan yang tampak menakutkan. Namun ada pilihan lain menghadapi situasi seperti ini. Yakni bersikap optimis menghadapi masa depan yang menakutkan.

Katakanlah, “Wahai Rabb Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [QS Ali Imran ayat 26]

Alhamdulillah Khair

Ada satu kisah yang dapat membantu kita untuk tetap optimis menghadapi masa depan, walau masa depan tersebut tampak sangat buruk sekali.

Ada seorang raja dan menteri. Sang menteri adalah orang yang percaya dengan qadr (ketetapan Allah). Suatu hari sang raja bermain-main dengan pisau dan tak sengaja salah satu jarinya terpotong pisau.

Sang menteri berkata, "Khair (baik) insya Allah."

Sang raja marah dan berkata, "Apa baiknya jariku terpotong? Penjarakan menteri ini, kurung dia di penjara!"

Menteri tersebut kemudian ditangkap dan dipenjara. Dan sang menteri berkata, "Alhamdulillah khair (baik). Ini baik, insya Allah."

Sang raja dan menterinya tersebut punya kebiasaan untuk bepergian setiap minggunya untuk berburu seperti orang-orang nomaden. Sang menteri biasanya bertindak sebagai penunjuk jalan. Karena kali ini tidak ada yang menjadi penunjuk jalan, sang raja pun tersesat dan ditangkap sekumpulan orang Badui penyembah berhala.

Pada hari itu orang-orang Badui tersebut akan mengorbankan manusia kepada berhala mereka. Dan mereka berkata, "Kita tidak menemukan orang yang lebih baik dari laki-laki ini. Lihatlah pakaiannya sangat bagus. Inilah kurban kita."

Tetapi mereka segera berubah pikiran kala melihat salah satu jarinya putus. Sehingga mereka berkata, "Kita akan berkurban seperti ini kepada Tuhan kita? Pergilah kamu. Kau tidak bagus untuk kurban kami."

Jadi sang raja dibebaskan. Dan saat dalam perjalanan menuju istananya, dia merenung. "Sekarang aku paham mengapa menteriku berkata bagus bila jariku terpotong. Karena bila jariku tidak terpotong aku sudah menjadi kurban para penyembah berhala itu."

Sang menteripun kemudian dibebaskan oleh raja. Dan raja berkata, "Aku paham kau berkata baik, tapi apa baiknya kau dipenjara?"

Sang menteri menjawab, "Andai aku menemanimu dalam perjalanan, akulah yang jadi kurbannya. Jadi semua ini baik."

Itulah contoh salah satu keimanan yang baik, tetap optimis walau menghadapi masalah yang terlihat buruk.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Betta Quran: Mulhaqot Mad Thabi'i - Mad Thabi'i Harfi

Catatan Tajwid: Jangan Salah Membaca Basmalah