Ustadzah Kaukabus Syarqiyah: Kiat Mengelola Keuangan Di Bulan Ramadhan Dan Syawal

Manajemen Keuangan Keluarga: Kiat Mengelola Keuangan di Bulan Ramadhan dan Syawal

Bersama:  Ustadzah Kaukabus Syarqiyah, SE, MSE, CFP Financial Planner; Pengurus Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia

Rabu, 25 Mei 2016, 16.00-18.00 WIB, Aula Utama Masjid UI Depok.


"Nabi SAW melakukan persiapan sebelum Ramadhan 6 bulan sebelumnya, sedangkan untuk perencanaan keuangan selama Ramadhan saya menyarankan 2 bulan sebelum datangnya bulan Ramadhan."

Berikut tips keuangan Ramadhan dan Syawal: 

1. Groceries

Belanja bulanan (peralatan mandi, sabun, odol,sembako, minyak goreng, dkk) selesaikan secepat mungkin, sediakan stok untuk 2 bulan.

Duit dari mana? Ambil tabungan. Bulan depan ganti.

Kenapa belanja printilan-printilan ini sekarang?

1. Bulan Ramadhan adalah waktu untuk PRIORITAS IBADAH, belanja printilan menghabiskan banyak waktu.
2. Harga akan semakin melonjak

2. Ubah mindset mengenai mealtime

Puasa dan tidak puasa jadwal makannya sama, kita hanya merubah waktu makan saja. Tetapi kenapa banyak keluarga "kebobolan"? Karena menghabiskan banyak waktu di saat sahur dan buka puasa?

Jadi, ketika puasa tidak ada yang berubah. Seharusnya tidak ada tambahan uang belanja. Barangkali hanya lapar mata, padahal puasa adalah latihan melawan hawa nafsu.

3. Manajemen jadwal "BUKA BERSAMA" sejak sekarang.

Biasanya buka bersama membutuhkan lebih banyak uang. Bukannya tidak boleh ikut agenda buka bersama dengan berbagai komunitas, hanya saja dari jauh-jauh hari sebaiknya sudah diagendakan agar bisa membuat anggaran biaya yang dibutuhkan.

Kalau bisa jadwalkan tiap hari memberi bukaan 1 orang saat puasa. 1 paket bukaan, kalau bisa dianggarkan, karena pahala yang dijanjikan begitu besar. Misal di kantor berikan 1 paket berbuka terdiri dari 1 minuman dan kue atau snack, berikan setiap hari pada orang yang berbeda. Mungkin saja mereka saat berbuka sedang di bus, di kereta atau di jalan. Kita niatkan paket tersebut untuk berbuka mereka, atau memberi bukaan pada tetangga secara bergantian setiap hari.

4. Anggarkan sedekah

Rasul adalah orang yang sangat suka bersedekah. Sedekah adalah soal kelapangan hati. Bukan soal kelapangan harta. Dari sebelum ramadhan, berdoalah agar bisa sedekah kapan saja dimana saja.

Yuk perbanyak sedekah di bulan Ramadhan. Usahakan semakin hari semakin meningkat untuk sedekah. Misal di hari pertama Ramadhan sedekahnya 5 ribu, maka hari-hari berikutnya semakin meningkat dan terus meningkat.

5. Zakat

Jangan pernah lupa untuk menghitung aset kita, agar zakat yang dikeluarkan pas. Saya di AWAL TAHUN biasanya adalah jadwal untuk review mimpi, evaluasi. (ngambil momen semangat tahun barunya).

Sedangkan biasanya di bulan Rajab atau Sya'ban untuk hitung aset, hitung hutang, list hutang ke saudara, hutang ke bank, dll.

Bagi Suami istri sebaiknya tahu hutang pasangannya, hal ini untuk memudahkan beberapa hal di kemudian hari.

5 Tips di atas bermuara pada hal berikut:

Lakukan pencatatan (keuangan)

Setiap orang punya keborosan di masing-masing sisi (salon, makanan, sepatu, tas, dll) untuk itu perlu kontrol pencatatan keuangan agar walaupun sudah berhemat di banyak hal, namun saat menemukan satu barang tertentu (kesukaan) atau makanan atau suatu hal yang sulit dikontrol untuk dibeli, kita sudah punya catatan prioritas dan anggaran untuk masing-masing kebutuhan

Seharusnya manakah yang lebih besar pemasukan dibanding pengeluaran?

Bagaimana kalau seimbang? Pemasukan dan pengeluarannya sama alias pas.

Otomatis tidak bisa punya aset, sebaiknya pemasukan lebih besar dari pengeluaran.

Kalaupun ingin hidup sederhana, cukup rumah sederhana, ga perlu yang mewah-mewah, cukup mobil sederhana, tidak perlu yang mahal-mahal, tapiiii

Pengenkan berinfak? Pengenkan bikin rumah lansia? Pengenkan bikin rumah buat anak yatim? Untuk berangkat haji?

Sumbernya adalah dari pemasukan yang lebih besar dari pengeluaran.

Ada 3 hal besar yang perlu diperhatikan:

1. Pemasukan bulanan. Pengeluaran bulanan (pasangannya).

Pasangkanlah, jodohkanlah pemasukan bulanan dengan pengeluaran bulanan. Buatlah list pemasukan dan pengeluaran bulanan. Berikut contohnya:

List Pemasukan Bulanan:

- Gaji
- Dikasih ortu
- Dari hasil tetap
- Dividen

List Pengeluaran Bulanan:

- Imunisasi
- Vitamin
- Pulsa
- Makan sehari-hari
- Ziswaf dan keg sosial
- Arisan
- Buku / pembelajaran Anak
- Transport
- Jalan-jalan
- Listrik-Air

Bisa dilihat berapa jauh lebih banyak item pengeluaran dibanding pemasukan, untuk itu, suka ga suka, catatlah pengeluaran dan pemasukan bulanan anda

2. Pemasukan tahunan. Pengeluaran tahunan (pasangannya)

Pasangkanlah, jodohkanlah pemasukan tahunan dengan pengeluaran tahunan.

Buatlah list pemasukan dan pengeluaran tahunan. Berikut contohnya

List Pemasukan Tahunan:

- Bonus THR (alokasi untuk 2 hari raya, id fitri dan id adha)
- Gaji 13 (dimana konsep basicnya adalah untuk biaya pendidikan anak, bukan buat beli kulkas baru, baju baru atau yang lain)
- Pembagian dividen

List Pengeluaran Tahunan:

- Pajak mobil
- Liburan
- Uang tahunan anak
- Lebaran (kebutuhan anak, angpao tetangga, angpao ponakan, untuk orang tua, untuk mertua, asisten RT, dsb)
- Mudik Idul Adha
-  Asuransi
- Zakat maal _ Zakat fitrah
- Membership

Bila terlihat pengeluaran lebih besar dari pemasukan:

- Jangan uang bulanan dipakai untuk biaya tahunan
- Jika pengeluaran tahunan lebih besar dari pemasukan tahunan, maka MENABUNGLAH bulanan untuk memenuhinya

3. Mencatat aset

ASET :

- Rumah
- Tanah
- Kendaraan
- Tabungan
- Emas
- Bisnis

HUTANG:

- Cicilan hutang
- Asuransi KPR
- Kartu kredit
- Hutang ke ortu
- Dll

Aset lancar adalah aset yang bisa diuangkan dengan segera.

Pintar-pintar mengatur uang sedari muda. Jika merasa tidak cukup maka tambah pemasukan, Kurangi pengurangan.

Pertanyaan:

1. Bagaimana dengan dana cadangan / kebutuhan insidentil?

Sebaiknya ada namun jangan sampai digunakan untuk yang sifatnya konsumtif.. Dana cadangan dikumpulkan dari cicil per bulan (nabung).

2. Bagaimana dengan seseorang yang memiliki life style yang tinggi, lalu tiba-tiba mendapat ujian?

Pada kondisi ini rata-rata orang biasanya dalam waktu 3 tahun baru stabil, namun ada yang lebih cepat. Yang dilakukan adalah  hadapi, sadari kenyataan dan bersegera optimis untuk kembali bangkit, maka akan lebih mudah untuk mengatasinya.

Allahu'alam bish shawwab, semoga bermanfaat dan penuh berkah.

🌏 : mesjidui.ui.ac.id
📹 : bit.ly/mesjidui
🐤 : @masjidUI

Join di channel telegram Masjid UI untuk update info, notulensi dan rekaman kajian, klik bit.ly/masjidui.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Betta Quran: Mulhaqot Mad Thabi'i - Mad Thabi'i Harfi

Catatan Tajwid: Jangan Salah Membaca Basmalah