Ustadz Abu Qawwam: Guru Qur’an Yang Baik Adalah Pendengar Yang Hebat (Bagian 1)

[Mengenang Ustadz Muzzammil rahimahullah yang telah membimbing saya dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Juga untuk seluruh guru Al-Qur’an di mana pun engkau berkhidmah]

*Guru Al-Qur’an yang saya maksud adalah Guru Tahsin Tilawah dan Tahfizh Al-Qur’an

***

Di kelas Kajian—entah itu Tafsir, Fiqih, Hadits, Bahasa Arab dan yang lainnya, guru yang baik adalah guru yang mampu menjelaskan dan menguraikan materi dengan sempurna. Guru yang handal adalah guru yang berkalam fasih, mampu memahamkan murid-muridnya yang beragam ilmu dan kemampuan.


Semakin handal dalam menyampaikan materi, maka akan semakin disukai dan dicintai oleh murid-muridnya.

Maka tak heran jika Asatidz, Ulama’ dan Masyayikh tersebut menjadi tokoh-tokoh yang dikenal publik dan dikagumi banyak orang. Semakin mumpuni, jadwal kajiannya akan semakin padat dan jangkauannya akan semakin meluas. Bahkan video ceramahnya akan semakin banyak tersebar di seluruh penjuru dunia.

Kesaksian akan menyebar dari lisan ke lisan. Tentang kemuliaannya, kecerdasannya, kefasihannya, dan seluruh kebaikan yang dimiliki oleh beliau.

Semua berawal dari kemampuannya merangkai kata-kata.

***

Berbanding terbalik dengan semua itu, seorang guru Al-Qur’an yang baik adalah seorang guru yang pendiam. Boleh percaya boleh tidak. “GURU AL-QUR’AN ITU, SEMAKIN PENDIAM, MAKA SEMAKIN HEBAT.” Semakin pendiam, maka semakin dikagumi dan dicintai oleh murid-muridnya. Tahukah Anda apa alasannya?

***

Jika kewajiban utama Guru Kajian adalah MENYAMPAIKAN, maka kewajiban utama guru Al-Qur’an adalah MENDENGARKAN.

Jika anda datang ke sebuah forum kajian, maka yang anda harapkan adalah seorang guru yang pandai berceramah, wawasannya luas, pemahamannya mendalam. Apa jadinya jika di dalam forum kajian guru hanya diam dari awal sampai akhir, dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir?
Ketahuilah bahwa situasi itu berlaku pada forum Al-Qur’an.

Di dalam halaqoh Al-Qur’an, yang anda butuhkan adalah seorang guru yang mau mendengarkan anda dengan sabar. Biarpun suara anda jelek, bacaan belepotan, hafalan tersendat-sendat, lebih banyak salah dibanding benarnya, guru Al-Qur’an yang baik wajib mendengarkan sampai selesai.
Sekali dia menyerah mendengarkan anda, maka dia akan gagal menjadi guru yang baik.

***

Sekarang bayangkan jika misalkan dalam satu halaqoh Tahfizh ada sepuluh murid yang berkualitas! Kemudian misalkan tiap orang menyetorkan hafalannya masing-masing setengah juz dengan tartil.
Jika setengah juz dibaca dalam (anggaplah) 30 menit, kira-kira berapa jam waktu yang dibutuhkan oleh sang guru untuk menyimak hafalan 10 orang tersebut?

5 JAM!

Dan jika semua murid menyetorkan hafalan tanpa salah, selama 5 JAM guru Tahfizh akan DUDUK DALAM DIAM, MENDENGARKAN Al-Qur’an sebanyak 100 halaman. Sebanding dari Al-Baqoroh sampai An-Nisa.

Atau bayangkanlah seandainya Musa Si Hafizh cilik hari ini memuroja'ah hafalannya pada Ayahandanya 30 juz sekali baca. Maka Ayahandanya akan diam tanpa sepatah katapun dari mulai Al-Fatihah sampai An-Naas, karena Musa membacanya tanpa salah.

Dan itu benar-benar terjadi pada kelas hafalan di pesantren-pesantren Tahfizh terbaik di seluruh penjuru dunia.

Maka berbahagialah karena dia telah menjadi Guru Al-Qur’an yang sukses!

***

Tulisan Ustadz Abu Qawwam: https://www.facebook.com/abuqawwam/posts/10207789354385590

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Betta Quran: Mulhaqot Mad Thabi'i - Mad Thabi'i Harfi

Catatan Tajwid: Jangan Salah Membaca Basmalah